1. Apakah sinonim antar 2 buah kata yang berbeda selamanya memiliki arti yang sama ?
2. Jelaskan letak antonim pada tuturan bahasa seperti tataran morfem, kata frase, dan kalimat ?
3. Mengapa penggunaan istilah oposisi lebih tepat daripada penggunaan istilah antonim ?
4. Jelaskan dengan singkat oposisi hubungan, oposisi hierarki dan oposisi majemuk ?
5. Jelaskan maksud dari konsep hiponimi dan hipernimi mudah diterapkan pada kata benda sukar pada kata kerja dan kata sifat ?
6. Jelaskan bagaimana membedakan bentuk- bentuk polisemi dengan homonimi ?
7. Mengapa perbedaan ambiguitas berasal dari gramatikal yang lebih besar ?
8. Jelaskan redudansi dalam bentuk kalimat dan bentuk ujaran apa saja yang digunakan ?
Jawab
1. Iya, karena sinonim
merupakan suatu kata yang memiliki bentuk berbeda, tetapi maknanya atau maksudnya itu sama.
2. a. Antonim antar kalimat, misalnya dia sakit dan
dia tidak sakit.
b. Antonim
antar frasa, misalnya secara teratur dan secara tidak teratur.
c. Antonim
antar kata, misalnya dalam bahasa inggris terdapat kata thankful dan thankless.
3.
karena oposisi, yaitu perlawanan kata yang merupakan pasangan atau kembaran
yang mencakup dya anggota. Contohnya: kaya-miskin, dan cantik-jelek.
4.a. Oposisi
hubungan misalnya pada kata suami – istri, kata suami tidak bisa berdiri
sendiri tanpa ada kata istri dan istri selalu berkaitan dengan suami. Jadi
keduanya saling berhubungan.
b. Oposisi Hierarkial adalah tingkatan atau jenjang
misalnya : pendek – panjang
Ringan – berat
c. Oposisi majemuk adalah oposisi yang lebih dari 1
kata
misalnya : berdiri – berdiri beroposisi duduk.
5.
Hiponimi adalah makna khusus, sedangkan hipernimi adalah makna umum. Yang
memiliki makna khusus dan makna umum hanya pada benda, sementara kata kerja dan
kata sifat sukar untuk ditentukan kata umum dan kata khususnya.
6. perbedaan polisemi dengan homonimi. Polisemi
adalah satuan bahasa yang memiliki makna lebih dari satu ( banyak makna ).
Contoh : kepala suku
Kepala meja
Kepala kereta api
Homonimi adalah sebagai ungkapan yang bentuknya sama
dengan ungkapan lain maknanya tidak sama.


7. Karena dalam ambiguitas berasal dari satuan
gramatikal yang lebih besar yaitu dilihat dari frase / kalimat, dan terjadi
sebagai akibat penafsiran struktur gramatikal yang berbeda.
Contoh : buku sejarah itu baru terbit
8. Redudansi adalah ujaran yang berlebih – lebihan
Misalnya : bola itu ditendang si udin, bola itu
ditendang oleh si udin dari ke 2 ujaran tersebut kata oleh seharusnya tidak
dipakai karena kata itu merupakan ujuran yang berlebih – lebihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar