Rabu, 26 Februari 2014

ANALISIS PEMAKAIAN UNSUR KOHESI DAN KOHERENSI DALAM RUBRIK TRIBUNER PADA KORAN TRIBUN PEKANBARU EDISI 1 – 29 FEBRUARI TAHUN 2012



1.      LATAR BELAKANG
Pada waktu- waktu terakhir ini makin dirasakan betapa pentingnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Kenyataan yang dihadapi dewasa ini adalah bahwa selain ahli-ahli bahasa, semua ahli yang bergerak dalam bidang pengetahuan yang lain semakin memperdalam dirinya dalam bidang teori dan praktek bahasa. Semua orang menyadari bahwa interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat akan lumpuh tanpa bahasa. Bahasa adalah sarana untuk berkomunikasi sesama manusia. Berkomunikasi itu sendiri dapat dipahami sebagai sebuah kegiatan untuk memyampaikan pesan, maksud atau keingignan manusia dengan menggunakan bahasa sebagai alat sesamanya.
Bahasa digunakan oleh suatu masyarakat untuk  bekerjasama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri, dalam pratek penggunaan bahasa itu ada maksud dan keingginan yang hendak dicapai. Penyampaian maksud dan keingginan itulah yang memunculkan berbagai macam wacana. Dengan begitu kita dapat melihat berbagai macam wacana dalam kehidupan sehari-hari. Mengenai hal ini kita dapat mengambil contoh sebuah surat klabar atau koran. Didalam surat kabar atau Koran itu kita akan menjumpai berbagai macam wacana yang tentu saja memiliki maksud yang berbeda-beda.
Wacana merupakan komponen bahasa yang memiliki struktur terlengkap dan tertinggi. Dalam sebuah wacana kita dapat melihat seluruh penggunaan fonem, kata, frase, klausa dan kalimat. Suatu hal yang menjadi perhatian di sini adalah unsur kohesi dan koherensi yang memiliki arti penting dalam sebuah wacana, yakni membentuk pola kalimat yang benar. Sasaran yang diharapkan melalui pembinaan bahasa Indonesia khususnya bahasa tulis adalah agar informasi, pesan dan pendapat yang disampaikan dapat dipahami oleh orang lain. Dalam penelitian ini, yang menjadi perhatian penting adalah penggunana unsur kohesi dan koherensi. Menurut Alwi dkk ( 2001 : 428 ) “  kohesi merupakan hubungan perkaitan antar preposisi yang dinyatakan secara eksplisit oleh unsur- unsur gramatikal dan semantic dalam kalimat-kalimat yang membentuk wacana, koherensi juga merupakan hubungan  perkaitan antar proposisi, tetapi perkaiitan tersebut tideak secara eksplisit atau nyata .”
Wacana sebagai alat komunikasi pada dasarnya dapat dibedakan atas wacana lisan dan wacana tulis. Kridalaksana dalam Tarigan ( 1987 : 25 ) menyatakan “ Wacana ( discourse ) adalah satuan bahasa terlengkap dalam hierarki gramatikal merupakan satuan  tertinggi atau terbesar. Wacana ini direalisasikan dalam bentuk karangan yang utuh ( novel, buku, seri ensiklopedia, dan sebagainya ), paragraf, kalimat, kata yang membawa amanat yang lengkap”.
Wacana sebagai sarana penyampaian maksud dan keingin, maka dalam surat kabar harian Tribun dapat kita lihat rubri-rubrik yang sesuai dengan wacana di atas. Salah satu rubrik tersebut adalah Tribuner. Tribune adalah rubrik yang berisi tentang komentar, pendapat, saran mengenai hal-hal baru yang tengah hangat-hangatnya dibicarakan dalam berbagai kalangan masyarakat. Oleh karena itu,  dalam membuat tulisan media massa harus memperhatikan unsurr-unsur kebahasaan di dalam pennulisan supaya pesan yang akan disampaikan kepada pembaca tidak menimbulkan keraguan.
Berdasrkan penjelas wacana di atas, yang menjadi perhatian di sini adalah rubrik sebagai wacana tulisan yang diterbitkan oleh salah satu surat kabar yang ada di kota Pekanbaru. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa rubrik merupakan salah satu wacana yang sangat akrab dengan kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan sering dibaca, dan dijadikan tempat untuk menyampaikan saran dan masukan dalam suatu permasalahan yang sedang hangat-hangatnya dibicarakan dikalangagn masyarakat.
Peranan yang ada dalam pembinaan bahasa dapat bersifat posistif dan negatif. Artinya apabila rubrik yang diterbitkan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan terpelihara unsure gramatikalnya, maka masyarakat selaku pembaca dapat menyerap makna yang terkandung dalam rubrik tersebut dengan baik. Sebaliknya, jika bahasa yang dipergunakan adalah bahasa yang tidak terpelihara, bahasa yang kacau baik struktur kata, kalimat maupun penggunaan kata-katanya maka makna yang terkandung dalam rubrik bisa disalahtafsirkan.
Setiap rubrik yang diterbitkan hendaknya menggunakan kaidah-kaidah bahasa Indonesia umumnya serta penggunaan unsur kohesi dan koherensi dalam wacana khususnya, agar makna yang terkandung di dalam wacana rubrik dapat ditafsirkan dan dipahami sesuai maksud sebenarnya. Kohesi dan koherensi merupakan unsur hakikat sebuah wacana, oleh sebab itu penggunaan unsur tersebut harus menjadi  perhatian agar rubric yang disampaikan dapat dipahami dengan baik. Kenyataannya tidak dapat disangkal, seringkali rubrik yang diterbitkan melalui media cetak sulit dimengerti bahasanya, sehingga berpengaruh terhadap makna yang terkandung di dalamnya. Rubrik sebagai salah satu sarana wadah saran dan masukan masyarakat terhadap permasalahan yang kini banyak dialami oleh masyarakat sendiri, seyogyanya disampaikan dengan memperhatikan penggunaan unsure kohesi dan koherensi yang baik, agar maksud rubric dapat dipahami masyarakat sebagaimana mestinya. Misalnya penggunaan kata ganti (pronominal) dan konjungsi yang tepat, memperhatikan aspek koherensi dan sebagainya. Namun rubrik khusus Tribuners yang diterbitkan di surat kabar harian Tribun Pekanbaru terkadang tidak dapat dipahami secara utuh terutama dari segi bahasa, akibat penggunaan unsur kohesi dan koherensi yang tidak tepat.
Masyarakat sering sulit memahami bahkan menangkap komentar dalam rubrik yang diterbitkan, karena penggunaan bahasa yang tidak tepat atau tidak sesuai dengan ketentuan  tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bertitik tolak dari kenyataan yang ditemui di lapangan, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan menetapkan judul  “ Analisis Pemakaian Unsur  Kohesi dan Koherensi Pada Rubrik Tribuners Pada Koran Tribun Pekanbaru Edisi 1-29 Februari Tahun 2012.”
Pemilihan Rubrik Tribuners yang ada pada Koran Tribun Pekanbaru didasarkan pada asumsi penulis bahwa Koran lokal yang diminati oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Selain itu Tribun merupakan Koran bisnis dari kompas media. Koran Tribun ini berdiri pada tanggal 18 April 2007. Koran Tribun juga memiliki sifat independen dan kridibel, maksudnya independen disini adalah dalam pemberitaan Koran Tribun tidak dibebani unsur politik, ras, agama, rasional, sedangkan kridibel adalah berita yang diberikan berita yang dipercaya sesuai kaidah dan UU  Pers. Dalam Koran Tribun ini terdapat beberapa Rubrik, salah satu dari Rubrik tersebut adalah TYribuners. Dalam Rubrik Tribuners ini berisi interaktif dengan pembaca, yakni partisipasi pembaca jawaban atas pembaca sehubungan dengan tema yang hangat dibicarakan. Berdasarkan fenomena di atas penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini ke dalam penelitian skripsi yang berjudul “Analisis Pemakaian Unsur Kohesi dan Koherensi Dalam Rubrik Tribuners Pada Koran Tribun Pekanbaru Edisi 1-29 Februari tahun 2012”.
Penelitian tentang analisis mengenai unsur kohesi dan koherensi ini sebenarnya sudah pernah di teliti oleh Wastra Leni mahasiswa dari Universitas Islam Riau pada tahun2004 dengan judul “Analisis Wacana Iklan Riau Televisi”. Hasil penelitiannya adalah sebagai berikut: (1) Unsur kohesi dalam wacana iklan Riau Televisi yang terbanyak adalah unsur pronominal sedangkan yang sedikit adalah unsur leksikal, (2) Unsur koherensi juga sedikit  digunakan, hanya penghubung aditif, (3) Amanat yang ingin disampaikan dalam iklan kurang tersampaikan dengan baik. Kemudian penelitian yang sama juga dilakukan oleh Rita Rahmi mahasiswa Universitas Islam Riau pada tahun 2007 dengan judul “Analisis Wacana Iklan Rajawali Citra Televisi”. Hasil penelitian Rita Rahmi menyimpulkan (1) Unsur kohesi gramatikal dalam wacan iklan Rajawali Citra Televisi keseluruhan berkategori baik, karena di dalam iklan tersebut terkandung penggunaan pronominal, nomina dan konjungsi, (2) unsur koherensi dalam wacan iklan Rajawali  Citra televisi mempunyai unsur koherensi aditif yang berkategori baik, (3) Amanat yang ingin disampaikan pada dasarnya adalah pesan-pesan yang mengandung keunggulan produk yang ditawarkan  untuk mempengaruhi konsumen agar membeli produk tersebut. Selanjutnya penelitian ini juga pernah diteliti oleh Desi Liswarni mahasiswa FKIP Universitas Riau pada tahun 2009 dengan judul “ Piranti Kohesi Gramatikal Rubrik Opini Riau Pos”. hasil penelitiannya adalah sebagai berikut: (1) penggunaan piranti pronomina dalam rubrik opini Riau Pos meliputi penggunaan konjungsi koordinatif yang memiliki makna pemilihan, penyebab, perlawanan, penjumlahan dan penggunaan konjungsi subornatif syarat, tujuan,pengandaian, tujuan, penjelasan, dan pengakibatan.
Perbedaan penelitian penulis dengan peneliti sebelumnya adalah terlihat pada jenis media yang dianalisis, peneliti sebelumnya penulis memilih Koran tribun karena banyaknay minat baca masyarakat yang membaca Koran tribun, alasan tersebut didasarkan pengamatan penulis disaat pengumpulan data. Dari beberapa surat kabar yang ada, surat kabar Tribun yang cepat habis terjual. Sedangkan persamaan penulis dengan peneliti sebelumnya adalah penelitian jika dilihat secara keseluruhan, yaitu sama-sama mengkaji mengenai kohesi dan koherensi. Jadi penelitian ini merupaka penelitian lanjutan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan praktis. Manfaat teoritisnya adalah pengembangan khasanah disiplin keilmuan yang ada dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Secara praktisnya  diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan sederhana untuk senantiasa memperhatikan unsur kohesi dan koherensi dalam rubrik Tribuner pada Koran Tribun.
2.      Masalah
Masalah penelitian ini adalah :
1.      Apakah terdapat pemakaian unsur kohesi pada rubrik Tribuner dalam Koran Tribun Pekanbaru edisi 1-29 Februari tahun 2012?
2.      Apakah terdapat pemakaian unsur koherensi pada rubrik Tribuner dalam Koran Tribun pekanbaru edisi 1-29 Februari tahun 2012 ?
3.         Teknik Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan data. Berikut adalah teknik yang digunakan penulis:
1.         Teknik pengamatan atau observasi

Teknik pengamatan atau observasi menurut Sutrisno dalam Sugiono (2011:145)” observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang ter[penting adaalh proses-proses pengamatan dan ingatan”.
Teknik ini digunakan oleh penulis untuk mengamati sampel penelitian yaitu Rubrik Tribuner yang ada pada Koran Tribun yang terbit dari tanggal 1-25 Februari 2012. Hasil pengamatan kemudian dicatat pada lembaran pengamatan yang selanjutnya akan diklasifikasikan menurut penggunaan unsur kohesi dan koherensi.
2.      Teknik dokumentasi
Menurut Arikuto (2006:231) teknik ini digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan Koran Tribun yang terbit dari tanggal 1-29 Februari 2012. Penulis mengumpulkan Rubrik Tribuners pada Koran Tribun yang terbit dari tanggal 1-29 Februari 2012. Rubrik tersebut kemudian disusunkan bertdasarkan tanggal dan dibuat dalam bentuk kliping.

3.            Teknik analisis data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisi dengan menempuh tahap-tahap sebagai berikut :
1.      Mengumpulkan data dari Rubrik Tribuners dalam Koran Tribun edisi 1-29 Februari 2012.
2.      Membaca secara cermat setiap Rubrik Tribuners dalam Koran Tribun edisi 1-29 Februari 2012.
3.      Menganalisis dan membahas ada atau tidaknya penggunaan kohesi dan koherensi dalam Rubrik Tribuners dalam Koran Tribun edisi 1-29 Februari 2012 berdasarkan teori Henry Guntur Tarigan dan beberapa pakar bahasa lain.
4.      Mengelompokkan data kohesi dan koherensi yang terdapat dalam Rubrik Tribuners dalam Koran Tribun edisi 1-29 Februari 2012 berdasarkan penggunaannya.
5.      Memaparkan hasil pembahasannya.
6.      Menarik kesimpulan berdasarkan hasil pembahasan

4.            Contoh teknik analisis data


1.      Memang hak dia atas tanah itu tapi kalau sudah diajak negosiasi untuk mencari jalan terbaik namun dia tak mau juga demi kepentingan umum eksekusi aja secara paksa karena semua terhambat hanya karena dia  sudah bertahun-tahun tak mau juga kompromi.
2.      Memang hak dia atas tanah itu tapi kalau sudah diajak negosiasi untuk mencari jalan terbaik namun dia tak mau demi kepentingan umum eksekusi aja secara paksa karena semua terhamabat hanya karena dia sudah bertahun-tahun tak mau kompromi.

Contoh no 1 merupakan bentuk yang koheren karena menggunakan penambahaan adisi yang berfungsi membentuk kerapian dalam kalimat, sementara pada kalimat no dua penggunaan penambahan adisi dihilangkan berubah bentuk menjadi tidak koheren karena bentuk kalimatnya yang tidak tersusun rapi. Dengan demikian, dapat kita lihat bahwa penambahaan adisi merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk membentuk kekoherensian dalam rubric Tribuners Koran Tribun Pekanbaru.
5.            Kesimpulan
Pada bagian ini penulis akan menyampaikan simpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis. Berdasarkan hasil analisis terhadap data dan masalah yang dikaji, maka penulis membuat simpulan sebagai berikut :
1.      Penggunan unsur kohesi dalam rubrik tribuners dalam koran tribun unsur kohesi digunakan sebanyak 879 kali. Penggunaan unsur kohesi dalam rubrik tribuners dalam koran tribun Pekanbaru edisi 1-29 Februari 2012 dibentuk dengan menggunakan sarana kohesi berupa pronominal sebanyak 728 kali, substitusi sebanyak 24 kali, konjungsi sebanyak 127 kali. Penggunana unsur kohesi dalam rubrik tribuners dalam koran tribun Pekanbaru edisi 1-29 Februari 2012 dibentuk dengan sarana pronominal substitusi, dan konjungsi secara kebersamaan. Penggunaan unsur kohesi dalam rubrik tribuners dalam koran tribun Pekanbaru edisi 1-29 Februari 2012 sudah sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan berbagai sarana pembentuk kohesi berupa pronominal substitusi dan konjungsi.

2.      Penggunaan unsur koherensi rubrik tribuners dalam koran tribun Pekanbaru edisi 1-29 Februari 2012 ditemukan sebanyak 277 kali meliputi penggunaan sarana koherensi berupa penambahan adisi sebanyak 100 kali, seri rentetan sebanyak 11 kali, pronominal sebanyak 145 kali, dan repetisi sebanyak 21 kali. Penggunaan unsur kohersnsi dalam rubrik rubrik tribuners dalam koran tribun Pekanbaru edisi 1-29 Februari 2012 dibentuk dengan penggunaan sarana berupa penambahan adisi, seri rentetan , pronominal dan revetisi secara bersamaan. Penggunaan unsur koherensi dalam rubrik tribuners dalam koran tribun Pekanbaru edisi 1-29 Februari 2012  memiliki kualiatas yang baik. Hal ini dibuktikan dengan pengggunaan sarana penghubung pembentuk koherensi berupa penembahan adisi, seri rentetan, pronominal, dan revetisi secara bersamaan.

1 komentar:

  1. JTG, Inc. - Company Connections, Media - JT Hub
    JTG, Inc. is a 양주 출장샵 leading provider of innovative video 보령 출장안마 gaming solutions to the 파주 출장마사지 View JTG, Inc. 통영 출장샵 contact 원주 출장마사지 information (company number)

    BalasHapus