Jumat, 06 Juni 2014

menjawab pertanyaan kelompok yang membahas relasi makna


1.      Apakah sinonim antar 2 buah kata yang berbeda selamanya memiliki arti yang sama ?
2.      Jelaskan letak antonim pada tuturan bahasa seperti tataran morfem, kata frase, dan kalimat ? 
3.      Mengapa penggunaan istilah oposisi lebih tepat daripada penggunaan istilah antonim ?
4.      Jelaskan dengan singkat oposisi hubungan, oposisi hierarki dan oposisi majemuk ?
 5.      Jelaskan maksud dari konsep hiponimi dan hipernimi mudah diterapkan pada kata benda sukar  pada kata kerja dan kata sifat ? 
6.      Jelaskan bagaimana membedakan bentuk- bentuk polisemi dengan homonimi ?
7.      Mengapa perbedaan ambiguitas berasal dari gramatikal yang lebih besar ?
8.      Jelaskan redudansi dalam bentuk kalimat dan bentuk ujaran apa saja yang digunakan ?

Jawab

1. Iya, karena sinonim merupakan suatu kata yang memiliki bentuk berbeda, tetapi maknanya   atau maksudnya itu sama.
2. a. Antonim antar kalimat, misalnya dia sakit dan dia tidak sakit.
    b. Antonim antar frasa, misalnya secara teratur dan secara tidak teratur.
    c. Antonim antar kata, misalnya dalam bahasa inggris terdapat kata thankful dan thankless.
3. karena oposisi, yaitu perlawanan kata yang merupakan pasangan atau kembaran yang mencakup dya anggota. Contohnya: kaya-miskin, dan cantik-jelek.
4.a.  Oposisi hubungan misalnya pada kata suami – istri, kata suami tidak bisa berdiri sendiri tanpa      ada kata istri dan istri selalu berkaitan dengan suami. Jadi keduanya saling berhubungan.
b. Oposisi Hierarkial adalah tingkatan atau jenjang
misalnya : pendek – panjang
                 Ringan – berat
c. Oposisi majemuk adalah oposisi yang lebih dari 1 kata
misalnya : berdiri – berdiri beroposisi duduk.
5. Hiponimi adalah makna khusus, sedangkan hipernimi adalah makna umum. Yang memiliki makna khusus dan makna umum hanya pada benda, sementara kata kerja dan kata sifat sukar untuk ditentukan kata umum dan kata khususnya.

6. perbedaan polisemi dengan homonimi. Polisemi adalah satuan bahasa yang memiliki makna lebih dari satu ( banyak makna ).
Contoh : kepala suku
               Kepala meja
              Kepala kereta api
Homonimi adalah sebagai ungkapan yang bentuknya sama dengan ungkapan lain maknanya tidak sama.
Contoh : kata bisa        racun ular
               Kata bisa      sanggup atau dapat
7. Karena dalam ambiguitas berasal dari satuan gramatikal yang lebih besar yaitu dilihat dari frase / kalimat, dan terjadi sebagai akibat penafsiran struktur gramatikal yang berbeda.
Contoh : buku sejarah itu baru terbit
8. Redudansi adalah ujaran yang berlebih – lebihan
Misalnya : bola itu ditendang si udin, bola itu ditendang oleh si udin dari ke 2 ujaran tersebut kata oleh seharusnya tidak dipakai karena kata itu merupakan ujuran yang berlebih – lebihan.



Kamis, 05 Juni 2014

Tugas semantik logika atau kognitif, cari 50 kerja mata




1.      Jangan terus kau memandangi temanku ( lagu Afgan Syah Reza katakan tidak )
2.      Dari caramu menatap aku itu menebarkan isi hatiku  ( lagu 7icons bidadari  )
3.      Kau hancurkan hatiku tuk melihatmu  ( lagu Peterpan kukatakan dengan indah )
4.      Ku pejamkan mata ini mencoba tuk melupakan  ( lagu Ari lasso hampa )
5.      Cinta buta..cinta buta kau buta kan hati ku ( lagu zivilia cinta buta )
6.      Dua bola matanya melototi anak laki –laki itu ( komik detektif Conan )
7.      Dari jauh andre menggedipkan mata ke lusy  ( novel cinta ini semu )
8.       Fahtir menanggis ketika mendengar ibunya meninggal ( novel semua ada )
9.      Semua orang yang berada di rumah maya meliriknya dengan sinis ( novel semua ada )
10.  Anissa mengecilkan kedua bola matanya  ( novel semua ada )
11.  Conan mengintip pak hyun moon ( novel detetif Conan )
12.  Burhan mengintai Anissa dari kejauhan ( novel semua ada )
13.  Tatap matamu bagai busur panah ( lagu dewi – dewi )
14.  Ada pelangi dibola matamu ( lagu Jamrud )
15.  Cewek sekarang banyak mata duitan kalau gak ada uang gak mau nempel ( lagu Anissa Bahar )
16.   O..oo..o..kamu  mata keranjang (lagu super sonic )
17.  Tapi matamu selingkuh ( lagu super sonic )
18.  Semua air mata Burhan merupakan air mata buaya mencari simpati  Anissa  (novel semua ada )
19.   Mata indah bola ping pong ( lagu Iwan Flas )
20.  Ketika masih ingat kamu menggalir air mataku, sekarang kau tak disisiku lagi ( lagu papinka )
21.  Jika teringat tentang dirimu berlinang air mataku, ku rindu rindu kamu ( lagu papinka )
22.  Segera buka mata, pasang telinga ( lagu Katon  Bagaskara )
23.  Kiri kanan kulihat saja (lagu naik naik kepuncak gunung)
24.  Kumenatap langit (peterpan)
25.  Tetes air mata iringi langkahku (lagu stinky)
26.  Lihat aku disini melukai rasa dan perasaan ini (revublik)
27.  Cepatlah besar matahariku, menangis yang keras janganlah ragu, hantamlah sombongnya dunia buah hatiku, doa kami dinadimu”.
(Galang Rambu Anarki – album
Iwan Fals
28.  “Hangatkan tubuh di cerah pagi pada matahari, keringkan hati yang penuh tangis walau hanya sesaat”.
(Perempuan Malam - album
Iwan Fals
29.  .“Kesedihan hanya tontonan, bagi mereka yang diperkuda jabatan”.
(Bongkar - album
Iwan Fals
30.  “Orang tua pandanglah kami sebagai manusia, kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta”.
(Bongkar - album
Iwan Fals
31.  seakan mataku tertutup (bondan)
32.  Sebentar lagi kita akan menjual air mata kita sendiri, karena air mata kita adalah air kehidupan”.
(Lagu Dua - album
Iwan Fals
33.  Apa jadinya jika mulut dilarang bicara?, apa jadinya jika mata dilarang melihat?, apa jadinya jika telinga dilarang mendengar?, jadilah robot tanpa nyawa yang hanya mengabdi pada perintah”.
(Hura Hura Huru Hara - album Dalbo
34.  Lirikan matamu menarik hati (slank)
35.  Mata yang paling indah, hanya matamu (titi dj)
36.  ku hanya makhluk yang tidak bermateri dipandang sebelah mata (bondan)
37.  . Jika teringat tentang dikauJauh di mata dekat di hatiSempat terpikir tuk kembaliWalau beda (melly goeslaw)
38.  Buka mata tatap diri kitaCari semua cita dan cintaIni kita tentang kita (saint loco)
39.  Sejauh-jauh mata memandang Sedalam-dalam hati merasakan Hanya setitik debu yang tertuang Dalam syair pujian..(opick)
40.  Saat ku pejamkan mata kau berbisik lirik ditelingaku.. Kau bisikan kata" I Love U (puisi cinta pelangi senja)
41.  Tetapi pejamkan lah mata indah mu itu karena saat itu aku akan terasa ada di dekatmu. Karena aku telah beraada (lirik puisi)
42.  Di negeriku telepon banyak disadap, mata-mata kelebihan kerja, fotokopi gosip dan fitnah bertebar(lirik puisi)
43.  Cinta mulai berubah di mata teman-temannya. Sehingga orang-orang bertanya-tanya, "Ada Apa Dengan Cinta?(lirik puisi)
44.  Sampai menutup mata (acha dan irwansyah)
45.  Kau datang membawa sekerat wajah menyisir debu pahit tembakau. Seketika putih mata-ku seputih tulang.(puisi)
46.  Wajahmu masih ku lihat, suaramu masih ku dengar (lyla)
47.  Air mata telah jatuh membasahi bumi (dewa 19)
48.  Tanpa terasa ku teteskan air mata iniYang tiada berhenti mengiringi kita dihati. (BCL)
49.  Apakah arti linang airmata di pipimu ( Siti Nurhaliza )
50.  Lihatlah dan bukalah mata hatimu (Erry Band

Rabu, 04 Juni 2014

PEMBELAJARAN SEMANTIK DI SMA

Menggunakan Berbagai Makna Dan Hubungan Makna

Agar pengetahuan kebahasaan anda bertambah, kali ini Anda akan mempelajari berbagai hubungan makna, seperti : sinonim, antonim, homonym, homograf, homofon, hipernim, hiponim, polisemi, makna khusus dan makna umum. Bacalah kembali teks “Menanti Orang-orang yang bijak” di depan! Anda akan menemukan kata-kata yang memiliki hubungan makna.  Perhatikanlah kalimat-kalimat berikut !
1.     a.  Anggota dewan memiliki waktu untuk merenngkan kembali tingkah yang telah mereka lakukan
b.  Ketika pemerintah berkuasa saat ini menggunakan Undang-Undang yang diduga atas pesanan pihak asing itu, para anggota dewan yang dahulu setuju itu kini seakan melupakannya.
2.    a.  Secara terbuka, pekan lalu, sabagian anggota DPR mempertontonkan sisi buruk mereka.
b. Kita tetap berprasangka baik bahwa apa yang dilakukan anggota dewan memang bertujuan mulia dan semata-mata bagian dari proses demokrasi, ada check and balances.
Kata waktu  pada 1a dan kata saat pada 1b memiliki hubungan makna sinonim. Kata buruk pada 2a dan kata baik pada 2b memiliki hubungan makna antonim.

Perhatikan juga contoh kalimat-kalimat berikut !
1.     a. Bang Udin sangat baik terhadapku.
b. Ayang membuka rekening di bank BNI
2.    a. Ia bisa berbuat begitu karena ia anak seorang pejabat.
b. Bisa ular dengan cepat menjalar ke tubuh anak itu sehingga jiwanya tak dapat tertolong lagi.
3.    a. Harga ikan segar menjelang lebaran tahun ini membubung tinggi.
b. Ayah baru saja memasukkan beberapa ekor mujair ke dalam kolam di depan rumah.
4.    a. Ketika ayah terjatuh dari motor, kepalanya membentur aspal dengan keras.
b. Ayah menjadi kepala sekolah di sebuah Sekolah Dasar.
5.    a. Saya melihat seseorang berdiri di depan gedung itu.
b. Andi memeloti adiknya yang merusak mainannya.
Tampak dalam contoh-contoh di atas: (1) kata bang dalam kalimat 1 a dan b berhubungan makna homofon; (2) kata bisa  dalam kalimat 2a dan b berhubungan makna homograf; (3) kata ikan dalam kalimat 3a dan b merupakan hipernim, sedangkan kata mujair  pada kalimat 3b merupakan hiponimnya; (4) kata kepala dalam kalimat 4a bearti ‘bagian tubuh’, sedangkan kata kepala dalam kalimat 4b merupakan poliseminya yang berarti ‘ pemimpin atau ketua’; (5) kata melihat pada kalimat 5a adalah kata bermakna umum dan memelototi pada kalimat 5b bermakna khusus.

1.   Sinonim
sinonim adalah bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk lain. Kesamaan ini berlaku bagi kata, kelompok kata, atau kalimat, walupun umumnya yang dianggap sinonim hanya lah kata-kata saja (Kridaklasana, 1993). Misalnya kata meninggal , wafat, gugur, dan mati adala empat kata yang bersinonim; agung dan raya adalah dua kata yang bersinonim.
2.  Antonim dan Oposisi
Sebuah kata tidak mutlak berlawanan makna dengan makna kata lain. Kata hidup mutlak berlawanan maknanya dengan mati,  tetapi kata pagi tidak mutlak berlawanan makna dengan kata siang, sebab masih ada kata lain, yaitu sore dan malam. Kata baik juga berlawanan makna dengan kata buruk, jelek, dan jorok. Jadi, kata seperti baik dan buruk hanya memiliki hubungan makna kebalikan, bukan berlawanan secara mutlak. Karena keterbatasan itu, Verharr (1996) menggantikan antonim dengan oposisi yang di dalamnya tercakup konsep yang betul-betul berlawanan sampai pada yang hanya bersifat kebalikan.
Oposisi dibedakan atas beberpa macam seperti berikut :
a.    Oposisi mutlak, yaitu perlawanan makna kata-kata secara mutlak, seperti hidup x mati.
b.    Oposisi kutub atau gradasi, yaitu perlawanan makna kata-kata secara tidak bersifat mutlak, tetapi bersifat gradasi. Artinya, terdapat tingkatan-tingkatan makna pada kata-kata tersebut. Umumnya kata-kata yang beroposisi kutub adalah kata-kata yang termasuk dalam golongan kat sifat. Misalnya, kaya x miskin (orang yang tidak kaya belum tentu merasa miskin) dan kuat x lemah.
c.    Oposisi relasional atau hubungan, yaitu hubungan makna kata-kata yang bersifat saling melengkapi, misalnya datang x pergi dan menjual x membeli.
d.    Oposis hierarkial, yaitu hubungan makna kata-kata yang berada dalam satu deret panjang atau tingkatan. Kata-kata yang beroposisi jenis ini biasanya berupa nama satuan (berat, panjang, isi, dan pangkat). Misalnya, meter x kilometer, dan ons x gram.
e.    Oposisi majemuk, yaitu makna sebuah kata beroposisi dengan lebih dari satu makna, misalnya berdiri x duduk, berbaring, tiarap, berjongkok.
3.  Homonim
Homonym dibedakan atas homograf da homofon. Perhatikan contoh-contoh berikut !
a.    Homograf
1)    Sedan I = sedih, sedan II = mobil
2)   Amat I = sangat, amat II = memperhatikan
3)   Buram I = konsep, buram II = tak bercahaya
b.    Homofon, biasanya berkaitan dengan fonem /h/ yang sering tidak diucapkan.
1)    Mudah = gampang, muda = remaja
2)   Tuah = untung/sakti, tua = lanjut usia
3)   Basa = bahasa, basah = mengandung air
4.  Hipernim dan Hiponim
Hipernim (superordinat atau genus) dan hiponim (subordinat atau spesies). Kata bunga sebagi hipernim dari kata mawar, melati, sedap malam, dan dahlia, (sebagi hiponim) atau kata ikan sebagai hipernim dari sejumlah hiponim : mujair, kakap, bawal, dan bandeng.
5.  Polisemi
Polisemi adalah kata yang memiliki makna-makna tersebut masih ada hubungannya. Perhatikan contoh polisemi kata kepala berikut :
Makna 1       : bagian tubuh dari leher ke atas, misalnya kepala kambing;
Makna 2       : bagian sesuatu yang terletak di depan, misalnya kepala kereta api;
Makna 3       : hal yang terpenting, misalnya kepala susu;
Makna 4       : pemimpin atau ketua, misalnya kepala sekolah;
Makna 5       : bagian dari sesuatu yang berbentuk bulat, misalnya kepala paku;
Makna 6       : jiwa atau orang, misalnya setiap kepala menerima satu kado; dan
Makna 7       : akal budi, misalnya badannya besar, tetapi kepalanya kosong.

6.  Makna umum dan Khusus
Makna umum sama dengan makna dasar, sedangkan makna khusus sama dengan makna tambahan akibat penggunaanya dalam konteks tertentu. Meskipun demikian, makna umum tidak mutlak hilang, tetapi tetap terkandung dalam makna khusus.

Perhatikan contoh berikut !
Makna Umum
Makna Khusus
Melihat (mengarahkan mata)

1.     Melihat dari dekat (memperhatikan)
2.    Melihat secara langsung di lapangan (meninjau ke suatu objek)
3.    Melihat dari kejauhan (memandang)
4.    Melihat dengan ekor mata (mengerling)
5.    Melihat dengan membuka  mata lebar-lebar (membelalak)
6.    Melihat dengan menggerakkan mata ke kiri/ke kanan (melirik)
7.    Melihat dari celah atau lubang (mengintip)


Sumber         :
Tukan. P. 2006. Mahir Bahasa Indonesia SMA Kelas XI Program IPA dan IPS. Jakarta: Yudistira.